perbedaan content writer dan ux writer

 Hi Exabytes Friends! kini   sedang populer profesi content writer, copywriter serta UX writer. Meski kesemuanya ’menulis’ ternyata tidak sama lho. Simak yah artikel ini buat tahu apa sih disparitas content writer, copywriter serta UX writer. kemudian kamu bisa tentukan ingin menjadi writer yg mirip apa.


Sebelumnya, tentang profesi Content Writer, Copywriter dan  UX Writer pernah dibahas loh di Event Exabytes: Talk With The Expert In Content Writing, Copywriting & UX Writing.


Jenis profesi writer yang pertama terdapat content writer. Mimin akan membahas siapa-siapa saja yang dianggap content writer serta bagaimana tugas content writer.


Siapakah Content Writer Itu?

pada zaman sekarang, konten artinya bagian penting dari internet, dapat menampilkan gosip yang dicari-cari orang pada search engine seperti contohnya Google. Konten dapat berupa foto, video, atau goresan pena.


asal ketiga jenis konten tersebut, konten berupa goresan pena lah yang mampu memungkinkan muncul di Search Engine page Result (SERP) ketika dicari orang di search engine Google menggunakan mengetikkan beberapa kata kunci pertanyaan yang mereka tulis di search bar.


Nah, content writer merupakan seorang yang melakukan content writing tadi yaitu menulis pada media digital, disebarkan secara online serta umumnya bentuknya itu merupakan blog atau artikel. 


ilustrasi Content Writer (Source: Adobe Stock) sekarang tidak hanya media online atau seseorang blogger yg menulis pada internet. Perusahaan yg berkiprah terutamanya pada bidang startup sudah banyak membentuk website serta memiliki yg namanya blog. 


Jadi di pada blog, perusahaan mampu lebih detail mengungkapkan mereka beranjak pada bidang apa, layanan atau produk apa yg mereka tawarkan, atau sekadar berbagi informasi pada pembaca yg tentunya relevan menggunakan bidang perusahaan mereka.


dan  Jika penulisan konten pada blog perusahaan dilakukan menggunakan benar, maka bisa menghasilkan si pembaca menjadi pembeli sampai pelanggan loyal.


Maka asal itu, di beberapa perusahaan, content writer terdapat yg berada di divisi editor, yaitu menulis serta mengedit konten-konten goresan pena pada halaman website agar penerangan mengenai produk bidang perusahaan kamu yg kompleks bisa dimengerti serta menarik perhatian orang awam.


tetapi terdapat juga yang berada pada divisi marketing. Content writer akan menulis konten berupa goresan pena serta mengoptimalkan goresan pena mereka supaya mampu memasuki peringkat pada mesin pencarian Google. sebagai akibatnya nantinya orang bisa menemukan artikel/blog perusahaan dan  lalu tertarik serta berlanjut menjadi pembeli.


Jenis Content Writer

ilustrasi Content Writer (Source: Adobe Stock) Meskipun content writer hakikatnya merupakan seseorang penulis, tapi ternyata terbagi sebagai beberapa jenis content writer. berdasarkan tema yang ditulis terdapat educational content writer, travelling content writer hingga beauty content writer. tetapi, ada pula dibagi berdasarkan tujuan penulisan.


SEO Content Writer

Jika engkau  pernah mengetikkan beberapa istilah kunci untuk suatu produk dan  melihat terdapat artikel berasal suatu perusahaan pada page satu yang akan terjadi pencarian Google, maka itu hasil goresan pena dari seorang SEO writer yang menerapkan prinsip SEO.


seorang SEO writer khusus menghasilkan artikel menggunakan istilah kunci yang sedang tren atau yg relevan terhadap layanan produk/jasa/bidang perusahaan mereka sehingga artikel mereka mampu muncul ketika dicari sang pengguna di mesin pencarian. 


waktu artikel berhasil ada di peringkat atas, kemungkinan akbar orang-orang akan mengklik artikel mereka sebagai akibatnya mampu mendatangkan traffic yg tinggi ke website.


Jurnalis

gosip-isu wacana berita, berita modern, tren lifestyle yg sedang hits hingga goresan pena menghibur yang dikemas santai serta lucu yang kerap kamu temukan di internet adalah akibat penulisan para jurnalis yang diterbitkan pada media online. 


sebab zaman sekarang sudah menunjuk ke digital, maka media cetak sampai televisi pun banyak yang menerbitkan media online versi mereka. Tujuannya agar selalu bisa menjaga interest audiens hingga menarik audiens baru.


Generalist

Jenis writer yang ini umumnya menghasilkan konten berupa tulisan atau artikel sebanyak-banyaknya tanpa ditentukan kata kunci, tema atau gaya penulisan spesifik. biasanya generalist writer menulis buat menaikkan pencerahan merek (brand awareness) suatu website. 


Jika suatu website acapkali membangun konten-konten yang unik serta menarik perhatian warga  maka lambat laun orang-orang mulai sadar akan eksistensi website/brand/perusahaan tadi.


Technical Writer

Nah, technical writer tentunya menuliskan hal-hal buat menyebutkan kata-kata yg bersifat teknis dalam bidang industri perusahaan engkau  agar orang umum  bisa memahaminya. 


sebagai contoh technical writer biasanya menuliskan guide book buat menginstall suatu perangkat lunak, cara pemakaian produk, kata-istilah kompleks akan diinterpretasikan ke bahasa yang lebih simpel dimengerti.


Social Media Writer

engkau  pernah melihat caption beserta post instagram yang menarik? Sebuah tweet yang lucu dan  bikin penasaran? Itulah tugas social media writer. Mereka lebih berfokus menuliskan buat konten yg akan diupload ke media umum.


Konten-konten yang dibuat baik itu caption, foto, video haruslah menarik, engaging dan  mengikuti tren terbaru yg sedang poly orang bicarakan agar orang-orang tertarik berinteraksi dengan media umum kamu.


Tugas Content Writer

gambaran Tugas Content Writer (Source: Adobe Stock) Tugas content writer tentu yg paling utama adalah menulis. tetapi, tidak asal menulis saja lho Exabytes Friends. banyak hal-hal yang perlu diperhatikan dan  dilakukan seseorang content writer sebelum menulis, saat menulis bahkan sampai terselesaikan menulis.


Melakukan Riset Terhadap Tren

Pertama-tama, tugas content writer artinya melakukan riset akan goresan pena yang mau mereka buat. Content writer harus mengetahui jelas sasaran audiens/pembaca mereka. Apa saja dilema yang kira-kira dimiliki pembaca serta isu menarik apa yang ingin diketahui pembaca.


Hal ini mampu didapat berasal aneka macam hal. Content writer bisa melihat dari survey yang telah dilakukan orang lain yg tentunya harus relate ke bidang industri perusahaan mereka atau pembaca mereka, mengidentifikasi dilema, lalu menuliskan penyelesaiannya dalam artikel. 


Content writer bisa pula mendapatkan wangsit dari tren media umum saat ini. Kebanyakan orang akan menuliskan kata kunci terkait tren atau gosip yg sedang banyak dibicarakan pada mesin pencarian buat menerima berita modern.


Menulis sesuai kata Kunci

sehabis melakukan riset serta menerima istilah kunci yg sedang tren serta poly diketikkan orang-orang pada mesin pencarian buat menerima berita, maka para content writer diminta buat menuliskan artikel seputar kata kunci tadi. 


Content writer wajib  tangkas dan  cepat menulis. sebab setiap orang sekarang sudah bisa mempublish konten mereka sendiri maka kamu jangan hingga kalah cepat menggunakan yang lain. Tujuannya supaya artikel website engkau  isa timbul saat dicari orang di mesin pencarian Google contohnya dan  mendatangkan traffic.


Mempraktikkan Prinsip SEO di Konten

Melakukan riset serta menuliskan konten sesuai istilah kunci termasuk langkah-langkah praktik SEO. waktu menulis pun, seseorang content writer wajib  berpegang teguh di prinsip SEO hingga konten goresan pena yang dibuat mampu optimal pada website, menerima peringkat pada mesin pencarian dan  mendatangkan traffic yang tinggi ke website.


Selain melakukan basic SEO pada goresan pena, engkau  pula bisa menambahkan trik-trik SEO terbaru yg engkau  ketahui. 


menghasilkan, Mempublikasikan, Mengelola Konten di Websitedannbsp;

tulisan yang dibuat oleh content writer ialah bagian berasal konten-konten yg akan mengisi website baik milik perusahaan ataupun klien. 


seorang content writer menghasilkan secara rutin rencana serta taktik akan konten-konten yg ingin dirancang. kemudian mulai memproduksinya baik itu bentuknya artikel, infografik, video. 


usahakan membuat konten yang mempunyai kualitas baik. Jangan menghasilkan judul yg clickbait pembaca, sebab sekali pembaca merasa terbohongi beliau tidak mau lagi menikmati kontenmu. Pilihlah diksi yg baik, tak berlebihan serta yang terpenting tak plagiat. Karya yg original lebih menarik perhatian audiens karena mereka baru pertama kali melihatnya.


selesainya diedit sedemikian rupa sehingga dirasa optimal baru content writer mempublikasikannya secara online di aneka macam platform, tidak hanya di website namun juga pada media sosial


sehabis konten dipublish, tidak eksklusif selesai begitu saja tugas content writer. Content writer masih wajib  mengelola semua konten-konten yg sudah dirancang, memastikan konten terutama artikel yg dirancang mempunyai performa yang baik dan  mendatangkan traffic ke website.


Profesi writer yg ke 2 terdapat copywriter. Simak siapakah seseorang copywriter dan  tugas copywriter.


Siapakah Copywriter Itu?

Copywriter merupakan orang yang melakukan tugas copywriting yaitu penulisan yg membantu sebuah merk atau kamu sendiri menjadi merk pada hal kenaikan pangkat   serta mengajak sasaran audiens buat mengenal produk engkau , mengikuti kampanye yang engkau  buat hingga membeli produk kamu. Singkatnya copywriter yg menulis materi iklan.


gambaran Ragam Iklan (Source: Adobe Stock) goresan pena dan  tagline yg bikin lucu di billboard atau banner, script serta jingle catchy pada video iklan yg tayang di YouTube, televisi sampai videotron, iklan pada FB serta IG Ads, email promosi, kesemuanya dibuat sang seorang copywriter. 


Tugas Copywriter

ilustrasi Copywriting (Source: Adobe Stock) Copywriter memang tugasnya ‘menulis’. tetapi ‘menulis’ yg dimaksudkan di sini bukan hanya sekedar menulis yg biasa saja. Berikut klasifikasi tugas copywriter yg biasa mereka jalani.


menentukan sasaran Audiens

Sama halnya dengan content writer, seseorang copywriter jua malahan harus lebih paham menggunakan siapa mereka akan berbicara atau menyampaikan iklan. Bila copywriter mengetahui menggunakan jelas siapa saja orang yang akan ditargetkan untuk mengajak membeli produk secara demografis juga behavioral (perilaku), maka bisa dipengaruhi strategi menyampaikan pesan yg tepat, jenis iklan yang akan didesain hingga penentuan tempat serta ketika.


Melakukan Riset dan  Pengamatan

selesainya memilih pada siapa saja pembuat iklan akan berbicara maka dilakukan riset dan  pengamatan. 


pada target audiens sudah dipengaruhi usia, jenis kelamin, lokasi, bahkan hingga hobi. Nah, copywriter mampu menyusun seni manajemen menggunakan menyesuaikan data-data yg diketahui. pada menyusun seni manajemen, jangan lupa memposisikan diri jua menjadi target audiens.


contohnya sasaran audiens ialah remaja maka buatlah materi iklan yang sinkron dengan tren yg sedang dibicarakan remaja, bahasa yg lebih fun dan  familiar didengar remaja, hingga pemilihan tokoh dengan idola yg sedang digandrungi remaja.


Selain itu jua dibutuhkan mengecek kompetitor buat melihat apa yg belum pernah dilakukan di materi iklan mereka. 


Memikirkan wangsit Kreatif

sehabis semua data didapat, telah menyusun taktik yg sempurna maka dimulailah proses memikirkan wangsit-wangsit kreatif buat dituangkan dalam iklan. Copywriter menyusun teks serta visual yang akan ditampilkan dalam iklan yang nantinya akan dipresentasikan ke direktur kreatif pada perusahaan mereka atau bahkan ke klien.


Jangka ketika yg diberikan untuk copywriter memikirkan ilham kreatif pula tak usang. Copywriter tentunya memiliki deadline deadline tertentu.


Menyajikan Iklan yang ‘One Of A Kind’

Jika pandangan baru-inspirasi kreatif sudah disetujui berbagai pihak, para copywriter sudah mampu menuliskan materi untuk iklan. 


contohnya buat pada billboard, menulis kata-kata yg singkat, kreatif serta mampu menarik perhatian dalam saat singkat, serta visual yang mendukung. buat iklan penayangan di YouTube atau TV bahkan sampai radio, menuliskan script atau jingle yg mampu diingat a017535ca91852b757607e0a48230059 oleh poly orang.


Menulis untuk materi iklan Facebook serta Instagram Ads sampai email kenaikan pangkat   seperti newsletter rutin. pada kesemua jenis iklan, copywriter harus menggabungkan kemampuan menulis yg baik, persuasi, menarik sisi empati insan untuk menghasilkan audiens menjadi mau melakukan aksi mirip mendaftar membership, menandatangani kampanye, sampai membeli produk.


Mengawasi Pra-Produksi, Produksi sampai Pasca-Produksi

Copywriter tak hanya bekerja pada ketika merencanakan iklan tetapi juga saat banner dicetak buat mempelajari apakah iklan sudah sesuai sampai selesainya iklan diproduksi buat melihat apakah iklan yg dirancang sudah mempunyai performa yang baik atau masih terdapat yang wajib  diperbaiki.


Selanjutnya mimin akan bahas profesi writer yang ketiga nih, Exabytes Friends, yaitu UX writer. Profesi UX writer memang sedang terkenal sejak kemunculannya yang d5802fc83178aeffd28601e47ccd1f2a serta banyak dicari sang perusahaan. Mengapa demikian? Sebelumnya mari kita simak siapa sih UX writer ini dan  apa tugas UX writer.


Siapakah UX Writer Itu?

model UX Writing (Source: Adobe Stock) UX writer ialah orang yang melakukan UX writing yaitu menyusun dan  menuliskan copy pada pada interface (antarmuka) suatu perangkat lunak atau website yang berguna buat menuntun user mencapai tujuan, berinteraksi dengan produk digital tentunya menggunakan bahasa yg mudah dipahami. UX sendiri adalah singkatan berasal user experience.


sebagai model ketika ingin melakukan video call via Zoom Meeting tentunya user harus mendaftar, login hingga masuk ke ruang meeting dengan serangkaian tombol atau button dan  form yg harus diisi. pada situlah UX writer berperan membuat pengalaman user dengan suatu produk menjadi menyenangkan.


Mengapa profesi UX writer mulai banyak dikenali serta dicari? sebab semakin berkembangnya teknologi, maka banyak dari perusahaan kini   membentuk website sampai aplikasi pada handphone buat memberi informasi tentang produk sampai melakukan transaksi jual beli.


Tugas UX Writer

UX Writer yang sedang berkolaborasi. (Source: Adobe Stock) buat membuat user memiliki pengalaman menyenangkan menggunakan aplikasi atau website maka terdapat serangkaian tugas UX writer yang biasa dilakukan.


kerja sama menggunakan Tim Lain

UX writer umumnya harus berkolaborasi dengan tim lain seperti UX researcher, UX designer hingga engineer. asal proses perencanaan, riset, penyusunan sampai melakukan test, akan banyak diskusi-diskusi yang dilakukan. 


Melakukan Riset

UX writer melakukan riset bersama para researcher buat mengetahui product requirement yg dibutuhkan user pada sebuah website atau aplikasi. wajib  mengenal lebih pada duduk perkara apa yang dimiliki user hingga memberikan solusi kemudahan.


kemudian, melalui sasaran audiens, mampu disusun kira-kira desain mirip apa yg cocok buat user dan  pastinya wajib  menarik dan  praktis dipahami sang user.


Menulis Copy

selesainya desain sudah dipengaruhi maka UX writer mulai membuat arsitektur isu. informasi apa saja yang akan didahulukan pada sebuah halaman atau laman. Berapa poly gosip yang harus diberikan. 


tulisan harus pada kata-istilah yang simpel dimengerti orang umum  serta dapat mengakibatkan perasaan senang ketika user menggunakannya. memilih kata yang tepat serta efektif sebab mempunyai space yg mungil mirip di tombol, UX writer wajib  eksplorasi copy dan  harus memiliki poly kandidat calon copy yg akan digunakan pada desain akhir.


sesudah ditest menggunakan tools oleh tim, dipandang balik  apakah diharapkan pemugaran atau penambahan.


9 perbedaan Content Writer, Copywriter serta UX Writer

gambaran seorang Writer (Source: Adobe Stock) Nah, kamu sudah mengetahui masing-masing mengenai siapa content writer dan  tugas content writer, siapa copywriter dan  tugas copywriter serta siapa UX writer dan  tugas UX writer. Selanjutnya mimin akan menjabarkan lebih jelas apa saja perbedaan content writer, copywriter dan  ux writer dilihat dari aneka macam aspek?


Sifat Pesan yg Disampaikan

sesuai sifat komunikasi dan  pesan, yang disampaikan sang content writer menunjuk ke informatif dan  edukatif. Lewat artikel orang-orang menjadi paham akan produk mereka, suatu tema/isu/informasi teranyar.


Copywriter lebih bersifat persuasif. sebab materi iklan yang mereka tulis harus berisi ajakan buat orang berinteraksi dengan merk mereka bak itu membeli produk atau berpartisipasi pada campaign.


UX writer bersifat informatif. sebab UX writer menuntun user mencapai tujuan pada pengalaman memakai suatu website atau software.


Tujuan Penulisan

disparitas content writer, copywriter serta ux writer ditinjau berasal tujuan penulisan ialah pada content writer memiliki tujuan buat memberikan info kepada orang supaya sebagai lebih paham ihwal perusahaan, produk atau jasa yg ditawarkan melewati soft selling.


Para copywriter mempunyai tujuan menghasilkan para pembaca dan  calon pembeli mau engage menggunakan merk baik itu menandatangani campaign, mendaftar keanggotaan, hingga membeli dan  menaikkan penjualan produk atau jasa melalui hard selling.


Sedangkan untuk UX writer, tujuan penulisan mereka merupakan buat menghasilkan user mempunyai pengalaman menyenangkan ketika mengakses website atau aplikasi termasuk antara lain membantu user mencapai yang mereka inginkan.


ciri Penulisan

dicermati berasal karakteristik penulisan, ada disparitas content writer, copywriter dan  ux writer.


ciri content writing adalah storytelling. Content writer dapat lebih dalam menggali problem yg sekiranya dipunyai pembaca serta turut serta menyampaikan solusi di akhir artikel. Artikelnya umumnya panjang serta berisi informasi lengkap serta runut.


ciri copywriting adalah menulis pendek-pendek dan  to the point. sebab pengiklan hanya mempunyai saat sedikit buat menarik perhatian orang diawal, seperti misalnya orang melewati billboard hanya tiga dtk di jalanan.


pada UX writing justru karakter penulisannya lebih pendek lagi berasal copywriting. karena space yg kerap terbatas seperti menulis di tombol-tombol, maka karakteristik UX writing harus kentara, concise dan  membantu user. 


Tipe Skill Menulis

Melihat perbedaan content writer, copywriter dan  ux writer.dari ciri penulisan maka tidak sama pula lah tipe skill menulisnya.


buat content writer dibutuhkan skill menulis dengan berbagai gaya penulisan, bahasa, topik atau tema. 


pada copywriter diharapkan skill menulis yg mampu memakai kalimat efektif dan  persuasif dalam memberikan iklan supaya penerima pesan bisa melakukan apa yg kita inginkan.


Sedangkan di UX writer dibutuhkan skill terbiasa menulis di space yg sempit mirip tombol. bisa menyampaikan maksud jelas hanya dengan satu atau dua kata saja.


Penerapan SEO

dalam penulisan konten, seorang content writer wajib  mengaplikasikan prinsip SEO pada goresan pena mereka supaya artikel optimal pada website, menerima peringkat di mesin pencarian serta mendatangkan traffic.


pada copywriting, copywriter menerapkan SEO hanya ketika menuliskan pada media digital serta disebarkan secara online. contohnya pada Facebook atau Instagram ads, landing halaman website perusahaan atau artikel yang bersifat hard selling.


Sedangkan UX writer sama sekali tak perlu menerapkan prinsip SEO dalam penulisannya.


perbedaan content writer, copywriter serta ux writer selanjutnya dilihat dari peletakkan tulisannya.


Content writer membuat konten tulisan umumnya berupa format blog atau artikel yg akan disebarkan secara online baik di website, email, sosial media serta pada perangkat lunak.


UX writer membuat goresan pena hanya untuk antarmuka website serta aplikasi mobile. biasanya di tombol-tombol.


Sedangkan copywriter media placementnya lebih luas lagi termasuk media cetak serta elektronika. dalam bentuk cetak ada billboard, banner, brosur. pada elektronik mampu iklan pada televisi dan  iklan di radio. terdapat juga yang yg berupa digital serta disebarkan secara online mirip video YouTube, FB dan  IG ads, banner pada perangkat lunak serta website, postingan di media sosial.


Ruang Lingkup Kerja

seseorang content writer pada ruang lingkup kerja bisa bekerja sendiri. Content writer dituntut untuk secara mandiri mampu menjadi editor dan  melakukan pengeditan di artikel sendiri. 


Copywriter biasa bekerja sama menggunakan tim-tim kreatif lain mirip desain grafis untuk mendiskusikan visual yang sempurna pada iklan.


Sedangkan seorang UX writer tak lepas dari kolaborasi menggunakan aneka macam banyak pihak supaya dapat membangun produk yg sinkron dengan user. Dimulai berasal researcher, UX designer hingga engineer.


Proses Riset

ketika content writer melakukan riset, yg tentunya dengan memerhatikan data serta tren terbaru, maka mereka akan mendapatkan akibat serta menulis sesuai kata kunci, tema atau topik.


di copywriter serta ux writer, waktu melakukan riset berdasar data target audiens serta tren maka mereka akan mendapatkan dan  memberikan sebuah solusi buat pembacanya.


Proses Kerja

Antara content writer, copywriter serta ux writer mempunyai disparitas di proses kerja yang unik, meski secara garis besar  terdapat riset pada pra-produksi, memproduksi tulisan hingga memonitor pasca-produksi. 


Content writer mempunyai proses menerapkan prinsip SEO di artikel serta memastikan artikel di blog website perusahaan dapat mencapai ranking pada mesin pencarian serta mendatangkan banyak traffic ke website.


di copywriter memiliki proses berpikir kreatif untuk menuangkan wangsit berupa teks atau script video maupun visual yg ciamik pada dalam iklan, dan  tentunya memiliki deadline sebab harus dipresentasikan.


Sedangkan pada ux writer, mereka mempunyai proses kolaborasi menggunakan tim lain buat membuat kesatuan produk yang berguna bagi user.


penutup

Nah, bagaimana Exabytes Friends, telah kentara? kini   kamu telah mengetahui disparitas content writer, copywriter dan  ux writer lebih pada. Kelihatannya serupa tetapi tidak selaras lho ya.


asal pembagian terstruktur mengenai sosok masing-masing jenis writer, gambaran tugas sampai disparitas di antara ketiganya diharapkan kamu mampu menentukan menggunakan tepat ingin sebagai writer mirip apa, sesuai dengan skill yang engkau  miliki.


EDD Talk With The Expert engkau  pula mampu tonton webinar Exabytes Digital Day : Talk Talk With The Expert In Content Writing, CopyWriting & UX Writing pada Facebook Exabytes Indonesia agar kamu tahu lebih banyak wacana 3 bidang kepenulisan ini agar mampu bisa insight baru lho!


Semoga artikel ini bisa menghasilkan engkau  lebih paham lagi ya tentang copywriting, content writing serta UX Writing Jadi, engkau  tertarik menguasai yg mana nih?

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu NFT

Copywriting untuk jualan

Cara Jualan Online